ABOUT ME ========== GALLERY
-=-=-
-=-=-
==============================================

BREMORO MUDO


Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan salah satu kerajaan yang masih ada di Indonesia. Namun keberadaan kerajaan-kerajaan dengan segala adat tradisinya tersebut masih banyak mengalami pasang surut karena telah banyak masuknya budaya asing, begitu juga daerah-daerah di dalam wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Di era Globalisasi ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga membawa perubahan sikap tingkah laku kehidupan bangsa yang mengarah ke gaya hidup konsumeritis dan indifidualisme dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari baik waktu, tenaga serta biaya yang dikeluarkan. Bahkan kemerosotan bangsa semakin tampak nyata. Tidak terkecuali dengan kehidupan Seni Budaya kita yang semakin terhimpit, tersingkir bahkan diambang kepunahan dengan masuknya beragam budaya asing ke dalam bangsa kita. Pada aspek ini (seni budaya) merupakan suatu hal yang sangat penting dan mendasar, karena di dalamnya merupakan tolok ukur moralitas dan identitas suatu bangsa.

Hal tersebut semakin lama banyak disadari oleh masyarakat, mereka mulai bangkit kembali melestarikan apa yang dulu sudah pernah ada, misalnya saja tradisi-tradisi adat. Kehidupan budaya tradisional tersebut bila dilestarikan dan dikembangkan dengan sungguh-sungguh akan menjadikan daya tarik tersendiri, Indonesia akan menjadi bangsa yang maju dan berbudaya, bahkan keberadaan budaya tradisional tersebut dapat mendatangkan income tersendiri.
Melihat fenomena yang terjadi tersebut, pemuda Dowangan sebagai generasi penerus bangsa, merasa tergugah dan termotivasi untuk menghidupkan dan memupuk kembali tradisi seni budaya kita. Kesadaran yang kuat menjadikan warga Dowangan bangkit untuk melestarikan dan mengembangkan adat tradisi yang ada. Padukuhan Dowangan tepatnya, Kelurahan Banyuraden, Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta merupakan salah satu dari sekian banyak padukuhan yang giat melestarikan dan mengembangkan budaya tradisional (budaya Jawa). Berangkat dari tekad tersebutlah, maka pada hari Minggu tanggal 28 Januari 2007 pemuda Dowangan membentuk suatu wadah kegiatan yang bertujuan menampung berbagai kegiatan yang berhubungan dengan tradisi seni budaya kita, yang diberi nama Paguyuban Seni dan Budaya “ B R E M A R A M U D A “.
Nama “BREMARA (BREMORO) itu sendiri diambil dari bahasa Kawi (Jawa Kuno) yang berarti Lebah (Tawon). Dipakai nama “BREMARA” karena seperti yang telah kita ketahui bahwa filosofi Lebah itu sendiri mempuyai nilai kerukunan, kebersamaan, kerjasama yang sangatlah baik, mereka juga bahu-membahu membangun/mencapai/menghasilkan sesuatu yang sangat berguna, yaitu Madu yang mempunyai khasiat/manfaat yang luar biasa. Sedangkan “MUDA” berarti Pemuda, yang dalam masa sekarang sebagai tulang punggung penerus bangsa. Atas dasar itulah kami memberi nama “BREMARA MUDA

VISI & MISI
1. Melestarikan keberadaan seni budaya bangsa, agar tidak punah/tergeser dengan masuknya budaya asing
2. Mengembangkan seni budaya yang ada, agar dapat menunjukkan kepada dunia (pada umumnya) tentang identitas dan moralitas bangsa Indonesia dengan seni budayanya
3. Meningkatkan kualitas hidup masayarakat dan bangsa Indonesia
4. Tumbuh berkembang bersama dengan keselarasan dan keseimbangan

Kesenian Tradisi yang dikoordinir
1. Karawitan (Wojo Wiromo)
2. Paket Wayang Sadat
3. Keprajuritan (Bremoro Geni)

Kesenian lainnya yang dikoordinir
1. Sastra mencakup Mading, Puisi, dll (Bremoro Sastra)
2. Musik Kontemporer
3. Musik Modern (Band)
4. Teatre
5. Seni Kerohanian