ABOUT ME ========== GALLERY
-=-=-
-=-=-
==============================================

Pelangi Budaya Bumi Merapi 2010

Untuk kesekian kali, Bregodo Bremoro Geni Dowangan mengikuti kirab budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Kirab kali ini berbeda dengan kirab-kirab sebelumnya, kirab kali ini menggabungkan antara budaya tradisional dengan modern. Bregodo atau prajurit tampil bersama kontingen kejuaraan nasional Drum Band se-Indonesia.
Pelangi Budaya Bumi Merapi diikuti sekitar 800 orang bregodo prajurit lengkap dengan pakaian tradisionalyang terdiri dari 15 bregodo prajurit dan kelompok kesenian yaitu Paguyuban Rias Sekar Sedah, Bregodo Bremara Geni, Tambakbaya, Kalijaga, Purbaya, Songsong Wirasuta, Bathok Bolu, Ngrowhod, Bregada Prajurit Ganggeng Samodra, Tunggulwulung, kelompok kesenian Dadhungawuk, Kuntulan, Badui, Kubrasiswa dan Dayakan.
Sedangkan para kontingen kejuaraan nasional drum band yang ikut andil di antaranya berasal dari Lhokseumawe NAD, Sumatera Selatan, Jambi, Bandar Lampung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY.
Kirab yang dimulai dari Lapangan Denggung – Jl. Magelang – Jl. Parasamya – Lapangan Pemda Sleman ini diawali dengan pembukaan Kejurnas Drumband dan dilanjutkan dengan pentas tari kolosal "Topeng Poleng" yang diikuti 70 penari dari empat SMA di Kabupaten Sleman.
Tari kolosal Topeng Poleng ini merupakan tari kreasi baru yang merupakan perpaduan berbagai tari tradisional yang menggambarkan para prajurit yang dipimpin Sri Sultan Hamengku Buwono I berperang melawan penguasa makhluk halus di daerah Gunung Gamping.

Read more...

Tampil Beda, HUT Sleman ke 94

Berbagai kesenian tampil pada puncak peringatan hari ulang tahun ke-94 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Upacara HUT ke-94 Kabupaten Sleman ini diikuti sekitar 3.000 bregada dari 17 kecamatan, dan seluruh Perangkat Daerah dengan inspektur upacara adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Dalam rangkaian perayaan memperingati HUT ke-94 Kabupaten Sleman diadakan kirab pusaka dan pawai bregada dengan finish di Lapangan Denggung, setelah sebelumnya pada pukul 14.30 WIB dilakukan pengambilan pusaka Kyai Turun Sih serta panji lambang daerah di Pendopo Parasamya yang diikuti oleh pembawa pusaka, paguyuban Sekar Sedah, prajurit Bremoro Geni Dowangan dan Bregodo Ganggeng Samudra.
Selain itu juga ditampilkan fragmen 'Mutiara Sembada' yang disajikan oleh gabungan dari Sanggar Tari Kembang Kusuma, Paguyuban Dayakan Simo Merapi, Siswo Kawedar, SMA Negeri 1 Seyegan, SMA Negeri 1 Sleman, dan SMA Negeri 2 Ngaglik.

Read more...

Pelangi Budaya Bumi Merapi 2009 penuh Batik

Bregodo Bremoro Geni dari Dowangan Banyuraden mengikuti Kirab Pelangi Budaya Bumi Merapi, Rabu (2/12) yang diselenggarakan oleh Dinpar. Kab. Sleman di Jalan Magelang, Sleman. Kirab tahun yang menempuh jarak sekitar tiga kilometer dari Lapangan Mlati hingga Lapangan Denggung. Kirab kali ini diikuti lebih dari 4000 peserta dari berbagai kalangan kelompok seni.

Kelompok budaya meliputi bregada prajurit tradisional, kesenian tradisional yaitu kuntulan, badui, emprak, topeng poleng, wayang orang, putri sigrak, dan paguyuban budaya, komunitas mahasiswa dan perguruan tinggi. Kelompok pariwisata dan batik meliputi perhotelan, travel agent, para pengusaha batik, desa-desa wisata, dsb.

Sedangkan acara pendukung event Pelangi Budaya Bumi Merapi yang ditampilkan berupa pentas seni budaya yang meliputi jathilan, kobrasiswa, macapat, dolanan anak, dadhung awuk, barongsai dan karawitan anak.

Karnaval Pelangi Budaya Bumi Merapi ini merupakan kegiatan budaya yang merupakan wujud nyata dari keanekaragaman potensi budaya dan seni di Kabupaten Sleman yang dieksplorasikan melalui kreativitas dan inovasi para peserta karnaval.

Peserta kirab terdiri dari pejalan kaki dan kendaraan hias. Semua peserta mengenakan pakaian batik juga ornament batik pada setiap kendaraan. Hal ini sengaja dilakukan dalam rangka memperingati pengukuhan batik sebagai warisan khas leluhur Indonesia dari UNESCO.

Event ini diharapkan menjadi sarana aktualisasi sekaligus sebagai media internalisasi potensi seni dan budaya di kalangan para pelaku seni dan budaya. Tak hanya itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu menjadikan wahana apresiasi positif bagi masyarakat umum dan wisatawan.


Foto Bremoro Online : ANTARA/Wahyu Putro A/ss/pd/09

Read more...